New Toyota Fortuner Diesel Hybrid

Toyota Fortuner Diesel Hybrid Electric Vehicle (MHEV) telah meluncur di Afrika pada Pertengahan Maret 2024 lalu.

Toyota Fortuner Diesel  Hybrid ini di Afrika ditawarkan dalam tiga varian dengan harga mulai dari Rp 786,5 juta sampai sekitar Rp 823 juta.

Apakah Fortuner Diesel Hybrid ini akan dipasarkan di Indonesia?

Dalam meluncurkan sebuah produk tentunya PT.Toyota Astra Motor (TAM) telah mensurvey dan menganalisa kebutuhan pasar di indonesia, Market indonesia yang sangat besar tersebut merupakan peluang besar bagi PT.Toyota Astra Motor (TAM) dalam menguasai brand otomotif di indonesia.

Toyota Fortuner yang di luncurkan di afrika merupakan generasi kedua yang dibekali mesin
dibekali mesin diesel 2.800 cc DOHC 16 valve

Rencananya Toyota Fortuner 2025 ini akan hadir dengan mesin Diesel Hybrid yang digadang akan lebih tangguh dan irit bahan bakar di bandingkan dengan generasi sebelumnya.

Selain menawarkan Upgrade mesin yang baru, Toyota Fortuner 2025 ini juga menawarkan tampilan desain yang lebih menarik dan berkelas. Banyak dari Masyarakat indonesia yang telah menunggu kehadiran New Fortuner yang telah lama belum Melakukan perubahan model.

Dipastikan dalam ubahannya, SUV bongsor terlaris ini bakal memiliki peningkatan yang signifikan.

Walaupun belum resmi banyak yang mencoba menjabarkan kemungkinan desainnya.

Salah satunya bahkan mencoba membuat perkiraan desain All New Fortuner 2025.

Walaupun begitu Fortuner baru ini dipastikan masih akan menggunakan sasis tangga atau ladder frame TNGA-F.

Dimana sasis ini juga tercatat digunakan oleh Toyota Land Cruiser 250 ataupun Tacoma.

Kabarnya rival Toyota Fortuner yaitu Mitsubishi Pajero juga akan meluncurkan desain terbaru dan upgrade menjadi mesin diesel hybrid.

PT.Toyota Astra Motor (TAM) telah Menjual Toyota Fortuner Hingga 16.322 unit, terhitung dari 2023. Toyota Fortuner berkontribusi sekitar 4,8% terhadap total wholesales Toyota.
Adapun secara total Toyota tercatat membukukan penjualan pabrik ke dealer sebanyak 336.777 unit.
Sementara itu berdasarkan laporan keuangan PT Astra International Tbk (ASII), PT Toyota Astra Motor (TAM) melaporkan pendapatan sekitar Rp 680 miliar, naik 65% secara tahunan.

Angka itu berkontribusi sebesar 0,22% terhadap total pendapatan ASII yang senilai Rp 35 triliun sepanjang tahun lalu.

Sementara itu, perusahaan “kembaran” Toyota, PT Astra Daihatsu Motor memberikan kontribusi pendapatan lebih tinggi atau 1,01%, yakni Rp 3,2 triliun. Akan tetapi pertumbuhan pendapatan ADM terbilang tipis atau hanya 2,27% saja.

Adapun tercatat, Aegis Energy Trading Pte. Ltd tercatat memberikan kontribusi pendapatan tertinggi kepada grup Astra atau senilai Rp 9 triliun (2,86%). Kemudian diikuti oleh Astra-KLK Pte Ltd (1,44%) atau Rp 4,56 triliun dan PT Astra Honda Motor (1,43%) Rp 4,51 triliun.

Secara total ASII mencatatkan pendapatan bersih Grup pada tahun 2023 sebesar Rp316,6 triliun, meningkat 5% dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara laba bersih Grup, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi Grup di GoTo dan Hermina, mencapai laba bersih tertinggi perusahaan sebesar Rp34 triliun, 12% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp30 triliun.

toyota-medan.com